Katakan Padaku Apa Itu Cinta


Saat aku lupa tentangmu yang tidak mencintaiku, aku hidup dengan melakukan segala sesuatu yang ingin ku lakukan. Apa kau tahu apa tujuanku melakukan itu? Supaya aku bisa menghapusmu dari ingatanku. Mengingatmu hanya menorehkan rasa sakit yang teramat dalam. Tapi mengapa aku tidak pernah bisa menghapusmu dari kepalaku? Mengapa? Siapa kamu sebenarnya? Siapa kamu yang membuatku menyedihkan? Siapa kamu sebenarnya, huh? Jika aku dapat memakimu setidaknya aku akan merasa lebih baik. Jika aku dapat melampiaskan rasa sakit dan kekesalanku padamu setidaknya aku akan merasa lebih tenang. Tapi mengapa? Mengapa kau meninggalkanku tanpa berkata apa pun?
Aku belum siap putus, aku belum siap berpisah denganmu. Tunggu, tunggu sebentar! Aku yakin jika aku menunggumu, aku akan menunggu terlalu lama, tanpa batas. Aku berusaha dengan terus meneleponmu, tetapi kamu tidak menjawab. Hanya bunyi menggema yang terdengar olehku. Apa kau memang tidak ingin mendengar suaraku untuk terakhir kalinya? Apa alasanmu melakukan semua ini? Apa aku melakukan kesalahan besar sehingga kau tidak memaafkanku? Aku benci diriku sendiri selama menjalani hidup setelah kehilanganmu. Bayanganmu selalu hadir dalam pikiranku. Mengapa aku bisa kecanduan akan dirimu? Kau seakan-akan obat yang membuatku bergantung padamu. Kau seolah-olah menyatu dalam diriku.
Kau seakan-akan n*rkoba yang membuatku ketagihan, membuatku menjadi pecandu dirimu. Selalu bergantung pada dirimu bisa menghancurkan masa depanku. Katakan padaku, apa itu cinta? Aku ingat saat itu. Kamu berkata padaku sembari menatap ke dalam mataku. Dalam, dalam sekali. Saat itu juga aku merasakan sesuatu yang tak ku inginkan akan terjadi, aku merasakan firasat yang buruk. Kau berkata hanya dengan dua kata. Tetapi, kedua kata itu sangat menyakitkan. Kedua kata itu seperti penghinaan. Hatiku akhirnya tahu, apa yang ingin kau sampaikan, apa yang kamu inginkan.
Hei, sayang tolong berhenti! Jangan melangkah lebih jauh sebelum aku mendapat apa yang aku inginkan. Aku mohon berhenti di jalurmu, yang membuatmu berjalan menjauh dariku. Tolong bahkan kini, tolong kau berhenti! Jelaskan semua yang ingin aku ketahui! Tidak peduli apakah itu bohong, aku ingin mengetahui setidaknya kebenaran, sekecil apa pun. Saat aku menghampirimu, kau melakukan tindakan yang sungguh tidak aku harapkan. Kenapa kamu mendorongku untuk menjauh? Mengapa kau tetap melakukan itu? Bagaimana caranya aku tetap mendekatimu? Apakah itu keegoisanku? Tidak, aku hanya ingin kau kembali, denganku. Sungguh, aku tidak bisa lepas dari pikiran-pikiran ini. Apakah cinta semacam ini?
Dengar! Aku belum siap putus! Aku benar-benar tidak sanggup berpisah darimu. Tunggu sebentar, ku mohon! Aku hanya ingin bersamamu dalam sekian detik. Ku mohon! Aku tidak sanggup menunggumu terlalu lama, sampai kapan aku pun tak tahu. Aku terus mencoba meneleponmu. Tapi apa yang ku dapat? Tetap saja bunyi menggema yang terdengar olehku. Apa maksudmu? Apa kau sengaja membuatku berharap dan terus mengejarmu? Aku benci diriku sendiri. Aku benci diriku yang selalu mengejarmu, mengharapkanmu kembali, bertingkah konyol dan bodoh, menganggap bahwa tidak ada yang lain selain dirimu. Tapi aku berharap suatu hari nanti kau mengerti akan perjuanganku yang konyol dan bodoh ini. Katakan padaku, apa itu cinta? Apa cinta semacam ini? Apa cinta sebodoh dan sekonyol itu?
Aku membeku di tempat yang sama, bahkan setelah waktu berlalu. Aku tak bergeming sama sekali. Aku masih sibuk dengan pikiranku, apa ini benar-benar nyata? Aku harap ini hanya mimpi buruk yang akan selesai saat aku bangun. Momen bahagia menghentikan aku seperti foto. Momen bahagia? Ya, momen bahagia untukmu, ku rasa. Karena aku ingat, dengan sangat jelas tidak ada ekspresi kesedihan saat kau mengatakan dua kata penghinaan itu. Orang-orang berlalu lalang di tempat aku membeku. Mereka menatapku -yang saat ini diam seperti patung- dengan keheranan. Aku bisa menebak apa yang mereka pikirkan. Apa yang aku lakukan? Apakah aku baik-baik saja? Apakah aku waras? Ya, kalau kalian ingin tahu yang sebenarnya, aku sedikit hancur, hatiku tersayat perih. Ini semua karenamu!
Yeah, seperti ini, begitu buruk. Aku sangat, sangat, sangat membencimu sekarang! Saat ini keadaanku sangat kacau! Hatiku terasa perih, air mata perlahan-lahan menetes, memaksaku untuk mengeluarkan kekecewaan yang mendalam. Hei, aku bukan sejenis baja! Tapi jauh di lubuk hatiku, aku masih mengharapkanmu, jangan pergi sayang. Aku masih tak mengerti, apa ini yang dinamakan cinta? Aku masih ragu. Apakah ini adalah efek saat merasakan cinta dan kita dikecewakan? Jika iya, aku akan berusaha menghilangkan rasa ini, berusaha menghilangkan apa itu cinta, terutama cinta untukmu. Sakit, sangat sakit. Aku akan berusaha melupakanmu, menghapus semua memori tentangmu. Dan jangan pernah kau berharap bisa kembali mengisi hatiku, karena hatiku sudah tertutup rapat untukmu! Tidak ada celah sedikit pun untukmu di hatiku.
“Oh, katakan padaku, apa itu cinta? Katakan padaku, apa itu cinta?” (D.O Feat. Yoo Young Jin – Tell Me (What Is Love))
Cerpen Karangan: Sabila Nadhirah K
Cerita Katakan Padaku, Apa Itu Cinta merupakan cerita pendek karangan , kamu dapat mengunjungi halaman khusus penulisnya untuk membaca cerpen cerpen terbaru buatannya.
Katakan Padaku Apa Itu Cinta Katakan Padaku Apa Itu Cinta Reviewed by Unknown on 7:30 AM Rating: 5

No comments:

Powered by Blogger.