perasaan yang ku tanam saat itu sangatlah dalam ketika aku harus mengungkapkan dengan kalimat memiliki, sangatlah ragu ketika harus ku ungkapkan dengan kata, apa lagi aku sudah ditinggal kan oleh wanita yang sempat aku percaya, aku sempat berfikir bahwa ketika ku meluapkan isi hati ini, pasti ada kata yang akan dia fikirkan ketika ku mengungkapkannya, bahwa saya akan jadi pelanpiasan buatnya dan bisa saja saya akan di permainkan olehnya, itu bisa saja terjadi, di zaman modern hal apa saja bisa terjadi.
Aku mencoba mendekatinya
dengan perlahan-lahan dengan segala apa yang ku punya, entah itu berupa tenaga,
waktu, dan materi, semuanya tak akan aku pandang sebagai sebuah kesia-sian
ketika ku betul-betul ingin memperlihat kan ikatan yang ku miliki untuk bisa
memilikinya. Ketika Ku ungkapkan mantra untuk memilkinya, katanya berikan aku
waktu untuk menjawabnya, aku hanya bisa menunggu dan terus mengabarinya, sampai
dia mengeluarkan kata sayang dan miss kepada saya, itu semakin membuat saya
baper, kadang dia marah ketika chatnya cuman saya read, tapi bisa saja itu
semua hanya tindakan dan sikap untuk membuatku bahagia dan terus mencintainya.
Sampai ketika perasaan ini
berada dipuncaknya, aku hanya bisa mengambil waktunya, menganggu setiap
aktivitasnya, sampai-sampai aku terus menagi jawabannya, sampai nomornya pun
diganti ketika perhatian yang dianggap berlebihan, tindakan dan ucapanku
terlihat lebay. Apa daya ketika semua itu memilki jawaban yang tak tersampaikan
langsung olehku, aku hanya bisa mendengar jawaban itu dari mulut ke mulut
seseorang dengan penolakannya. terdengar
lagi kabar tentang ku bahwa saya seorang pembohong dan memiliki banyak gebetan, kabar seperti itu hanya aku tertawai karna itu terdengar lucu
buatku, mungkin itu lah aku di pikirannya, dan ku fikir mungkin ini adalah
salah satu bentuk penolakan yang sangat serius, sampai mengungkapakan langsung
ke saya tak bisa, hanya bisa mengabari penolakan dari mulut kemulut. kini ku coba menunggu
sandaran hidup lagi, dan memulai hidup kembali.
Pemberi Harapan Palsu (PHP)
Reviewed by Unknown
on
6:59 AM
Rating:
No comments: